Kamis, 13 Agustus 2020
Minggu, 02 Agustus 2020
Gerak Pada Mahluk Hidup PART 3 ( Gerak Pada Tumbuhan ) Materi IPA Kelas 8 Semester 1
Jika kita amati, tumbuhan juga bergerak. Gerak pada tumbuhan berbeda dengan gerak pada manusia dan hewan. Berikut adalah penjelasan tentang gerak pada tumbuhan.
https://drive.google.com/file/d/1rVj7Gh0mYgMhbrfeBgbTA2sTDMHdfYyf/view?usp=drivesdk
Buka Link dibawah
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
https://drive.google.com/file/d/1rVj7Gh0mYgMhbrfeBgbTA2sTDMHdfYyf/view?usp=drivesdk
Senin, 27 Juli 2020
Pengukuran Sebagian Dari Pengamatan Objek
Pengukuran
Pengukuran termasuk pada pengamatan objek IPA. Pengukuran adalah kegiatan mengukur besaran suatu objek. Pengukuran membutuhkan alat ukur yang sesuai besarannya dengan objek yang dijadikan bahan pengamatan.
Mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang sesuai. Misal, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan neraca.
Besaraan merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk nilai dan satuan.
Berdasarkan jenisnya, Besaran terbagi menjadi 2 yaitu, Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Besaran Pokok adalah Besaran yang satuannya telah ditetapkan. Berikut adalah tabel Besaran Pokok.
Sedangkan Besaran Turunan adalah Besaran yang diturunkan dari Besaran Pokok. Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
2. Satuan
Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran. Ada dua jenis satuan yaitu Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku. Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI). Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon). Sedangkan Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja. Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.
3. Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Mikrometer Sekrup
Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran. Ada dua jenis satuan yaitu Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku. Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI). Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon). Sedangkan Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja. Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.
3. Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
- Alat Ukur Panjang : Mistar, Jangka sorong, Mikrometer sekrup.
Jangka Sorong |
Mikrometer Sekrup
- Alat Ukur Massa : Neraca O’hauss Tiga Lengan, Neraca Digital, Neraca Analitis dua lengan, Neraca Pasar.
Neraca Ohauss tiga lengan |
Neraca Analitis dua lengan
- Alat Ukur waktu : Arloji, Stop watch, Jam Matahari.
Minggu, 26 Juli 2020
Gerak Pada Mahluk Hidup Part 2 ( Gerak Pada Manusia) Materi SMP kelas 8 semester 1 kurikulum 13
Gerak Pada Mahluk Hidup (PART 2)
A. Gerak Pada Manusia
Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda. ManusiMelanjutkan pembahasan pada materi sebelumnya, masih mengenai gerak pada mahluk hidup. Makhluk hidup dapat bergerak karena kemampuannya mengubah energi kimia menjadi
energi geraka dan hewan memiliki organ gerak yang hampir sama. Gerak pada manusia melibatkan tulang, otot dan sendi.
energi geraka dan hewan memiliki organ gerak yang hampir sama. Gerak pada manusia melibatkan tulang, otot dan sendi.
- Tulang
- Tulang sebagai pembentuk tubuh dan menegakkan tubuh;
- Tulang adalah tempat melekatnya otot;
- Tulang sebagai pelindung organ bagian dalam;
- Tulang adalah tempat penyimpanan energi dan mineral; dan
- Tulang adalah tempat pembentukan sel darah merah.
Berdasarkan jenisnya tulang dibedakan menjadi dua yaitu, Tulang Rawan dan Tulang Keras.
Lihatlah bagan dibawah ini :Menurut sifatnya Tulang Rawan dibagi menjadi 3 bagian :
- Tulang Rawan Hialin : bersifat lentur, semi transparan, dan matrik berwarna putih kebiruan.
Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada - Tulang Rawan Elastis : bersifat lentur,l warna matrik keruh kekuningan.
Letak: daun telinga, laring, dan eusthacius. - Tulang Rawa kgn Fibrosa : bersifat kaku, kuat dan warna matrik gelap dan keruh. Letak : antara ruas tulang belakang
- Tulang pipa
Sifat: panjang, tengahnya berongga
Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil. - Tulang pipih
Sifat: pipih
Contoh: belikat, tulang dada, rusuk - Tulang pendek
Sifat: pendek dan bulat
Contoh: pergelangan tangan dan kaki
Susunan rangka dikelompokkan menjadi:
- Rangka aksial (sumbu tubuh) dan
- Rangka apendikular (anggota tubuh).
Susunan rangka dikelompokkan menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh). Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
Rangka Aksial
- Tengkorak
- Ruas Tulang Belakang
- Tulang Dada dan Tulang Rusuk
Rangka Apendikular
- Tulang Bahu
- Tulang panggul
- Tulang Anggota Gerak Atas.
- Tulang Anggota Gerak Bawah
2. Persendian
Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi kaku (amfiatrosis), dan sendi gerak (diartrosis). Semua jenis sendi melakukan fungsinya sebagai penghubung antar tulang (rangka) dan tersebar di seluruh tubuh. Selain pembagian tiga persendian di atas, terdapat 5 (lima) sendi yang masuk dalam pengelompokan sendi gerak. Kelima persendian dalam sendi gerak tersebut adalah sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.
Inartrosis/Sendi Mati
Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Contoh: antartulang tengkorak.
Amfiatrosis/Sendi Kaku
Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan terbatas. Contoh: antara tulang rusuk dengan tulang dada.
Diartrosis/Sendi Gerak
Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan. Sendi gerak dibedakan menjadi 5, yaitu sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser. Penjelasan lebih lanjut dan letak bagian masing-masing sendi dapat dilihat pada daftar di bawah.
- Sendi Engsel: memungkinkan gerakan satu arah.Contoh: siku, lutut, ruas antar jari
- Sendi Pelana: memungkinkan gerakan dua arah.Contoh: persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
- Sendi Putar: memungkinkan gerakan memutar.Contoh: tengkorak dengan tulang atlas, radius dengan ulna.
- Sendi Peluru: memungkinkan gerak ke segala arah.Contoh: tulang lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.
- Sendi Geser: memungkinkan gerakan melengkung ke depan, belakang, atau memutar.Contoh: tulang pergelangan kaki, hubungan antar tulang belakang.
3. Otot Beserta Keterangannya
- Otot PolosJenis otot pertama yang akan dibahas adalah otot polos. Bentuk dari otot polos adalah gelondong, menggelembung pada bagian tengah dan meruncing pada bagian ujung. Jumlah initi pada otot polos adalah 1 (satu), terletak di bagian tengah. Sesuai dengan namanya, warna yang dimiliki otot polos adalah polos. Otot polos bekerja secara tidak sadar.Gambar dan kriteria otot polos dapat dilihat pada gambar di bawah.
- Otot LurikBerikutnya adalah otot lurik. Bentuknya berupa silindris dan memanjang. Jumlah inti pada otot lurik adalah banyak dan terletak di tepi. Otot lurik bekerja secara sadar dan cepat dalam merespon rangsang. Otot lurik banyak dijumpai melekat pada tulang.
- Otot Jantung
Bentuk jantung adalah silindris dan bercabang. Memiliki warna lurik dan membentuk anyaman. Otot jantung bekerja secara tidak sadar dan lambat dalam merespon rangsang. Otot jantung hanya terdapat di jantung .Berikut ini adalah gambar dan kriteria otot jantung.
- Antagonis (berlawanan): merupakan sifat kerja otot yang saling berlawanan. Contoh otot dengan sifat kerja antagonis terdapat pada otot bisep dan otot trisep, gerak otot untuk menengadah dan menelungkup telapak tangan.
- Sinergis (saling kerjasama): merupakan sifat kerja otot yang sama. Contoh sifat kerja otot sinergis terdapat pada otot pronator teres dan pronator kuadratus pada telapak tangan.
Setelah membahas tiga jenis otot dalam sistem gerak pada manusia, berikutnya akan diulas temtang sifat kerja otot. Ada dua cara yang dilakukan otot dalam melakukan fungsi sistem kerja. Kedua sifat kerja otot tersebut adalah antagonis dan sinergis.
Sifat Kerja Otot
Senin, 20 Juli 2020
Story Telling (SMA kelas 11)
Story telling
Jika diartikan Story artinya 'Cerita' dan telling artinya 'bercerita'. Story telling merupakan kegiatan untuk menyampaikan suatu kejadian, adegan, atau kisah. Story telling biasanya disampaikan secara lisan dalam bentuk dialog atau monolog.
Sebagai pencerita haruslah memiliki kemampuan yang cukup. Karena pencerita harus mampu membawakan cerita semenarik mungkin agar audience atau pendengar bisa menangkap isi cerita dan pesan cerita yang disampaikan oleh pencerita.
Story telling biasanya menceritakan tentang legenda yaitu cerita rakyat dan fabel yaitu cerita binatang yang memiliki pesan moral.
Berikut adalah tips agar sukses saat story telling:
- Pilihlah cerita yang menarik dan sesuai dengan usia dan tingkatan audience. Misal story telling untuk anak-anak membawakan kisah anak-anak usia dini seperti kisah si kancil.
- Melakukan kontak mata dengan audience. Pandanglah audience saat bercerita supaya audience merasa diperhatikan dan diajak berinteraksi. Selain itu dengan adanya kontak mata, kita bisa tahu apakah audience menyimak cerita kita dengan baik atau tidak.
- Menggunakan intonasi dan nada bicara yang dinamis agar cerita terdengar lebih menarik dan tidak monoton, sehingga audience terlarut dalam suasana yang ada dalam cerita. Biasanya pencerita profesional dapat menirukan suara-suara, seperti suara binatang atau karakter tokoh dalam cerita.
- Menggunakan mimik wajah dan gerak tubuh agar cerita lebih dramatis dan berwarna.
- Mampu menjaga tempo bercerita.
- Menggunakan alat peraga, baik berupa boneka atau kostum, atau benda lainnya yang menunjang cerita.
Story telling memiliki manfaat, yaitu :
- Mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak
- Membangun minat baca
- Memberikan pengalaman baru dan wawasan baru
- Melatih daya tangkap, konsentrasi dan pemahaman
- Menanamkan nilai-nilai budi pekerti
- Menambah pembendaharaan kata
Generic structure atau susunan struktur dari story telling :
- Orientation, berisi pengenalan tokoh, karakter, tema, dan awal mula cerita berjalan.
- Complication, merupakan inti dari cerita, masalah yang timbul dan puncak dari ceritanya.
- Resolution, penyelesaian masalah dan sekaligus akhir dari cerita.
Contoh Story telling
The Poor Fur
There lived a cat in an old lady's house. Wherever the lady goes, the cat is always beside her. The old lady is very love her cat and cat too. People call her fur lady. What the old woman ate, the cat ate. She slept, the cat too.
Every evening at sunset, they like to sit in front of the porch to enjoy the sunset with a cup of tea. The old woman always greeted everyone who passed by with a smile that was wrinkled because of his old age. And when the old lady goes out of the house for buy something or other necessities, her cat always faithfully waits for her at the gate of her house. The cat will wait until the old woman back.
One day the old lady sick and she had to be rushed to the hospital. For days the old lady was treated. The cat was still waiting for her in the usual place, the cat sometimes went to find food but always returned to that place until sleep in there too.
The destiny says differently. The old woman died after a few days in the hospital. Then what happened to the cat? The cat stayed there waiting for the old lady is back, but she would never come back. Some of his neighbors always came to the cat just to feed or stroking him. The neighbors have tried to adopt the cat. But nothing worked. The cat always just come back and back to that place.
Minggu, 19 Juli 2020
Gerak pada mahluk hidup PART I (Materi IPA SMP kelas 8 semester 1)
A. Konsep Gerak
Tahukah kamu bagaimana suatu benda dikatakan bergerak? Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan
tertentu. Lintasan dapat berupa lintasan yang, lurus melingkar atau parabola, ataupun tidak beraturan. Namun, pada bagian ini kita akan
mempelajari bagaimana gerak benda pada lintasan yang lurus. Benda yang bergerak pada suatu lintasan yang lurus, melibatkan waktu, jarak, dan kecepatan.
Kecepatan adalah mengukur perpindahan gerak benda tiap satuan waktu. Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh, sedangkan perpindahan merupakan jumlah lintasan yang ditempuh dengan memperhitungkan posisi awal dan akhir benda, atau dengan kata lain perpindahan merupakan jarak lurus resultan dari posisi awal sampai posisi akhir.
Kelajuan adalah kemampuan menempuh jarak tertentu pada setiap detiknya. Jika kelajuan mengukur jarak tempuh, maka k mengukur perpindahan (∆s, dengan ∆ adalah perubahan/selisih) gerak benda tiap satuan waktu (t).
Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda namun pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) besar kecepatan dan kelajuan memiliki nilai, simbol (v), serta satuan yang sama (m/s).
Percepatan adalah perubahan kecepatan pada setiap waktu. Percepatan bisa dirumuskan dengan sistematis, percepatan dapat dirumuskan sebagai berikut.
Percepatan benda tidak hanya berlaku pada kendaraan yang sedang bergerak secara horizontal, tetapi juga pada benda yang bergerak secara vertikal. Semua benda yang ada di permukaan bumi mengalami gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi yang dimaksud adalah gaya tarik benda oleh bumi sehingga benda mengalami percepatan konstan yaitu sebesar 9,8 m/s2 (percepatan gravitasi). Untuk memudahkan dalam perhitungan, percepatan gravitasi bumi dibulatkan menjadi 10 m/s².
B. Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan kecepatan benda. Misalnya pada plastisin, kamu dapat melempar plastisin, menghentikan lemparan (menangkap) plastisin,atau bahkan mengubah bentuk plastisin dengan memberikan gaya.
Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Misalnya, seseorang hendak memanah dengan menarik mata panah ke arah belakang. Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada benda. Contohnya adalah gaya gesekan antara meja dengan lantai. Meja yang didorong ke depan akan bergerak ke depan, namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak meja.
C. Hukum Newton
1. Hukun Newton I
Benda memiliki kecenderungan untuk tetap mempertahankan keadaan diam atau geraknya dengan kecepatan tetap yang disebut sebagai inersia atau kelembaman benda.
Newton menyatakan sifat inersia benda bahwa benda yang tidak mengalami resultan gaya (∑F=0) akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan. Hal ini selanjutnya dikenal dengan Hukum I Newton.
2. Hukum Newton II
Hukum Newton II menyatakan bahwa percepatan gerak benda berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya. Atau bisa dirumuskan dengan :
3. Hukum Newton III
Hukum Newton III menyatakan "Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan." Maksud dari hukum tersebut ialah jika sebuah benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua pun mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengertian Autotrof dan Heterotrof, pengelompokan hewan berdasarkan jenis makannanya (herbivora, karnivora, dan omnivora) beserta contohnya
Peran organisme berdasarkan kemampuan menyusun makanan dalam bentuk komik pdf untuk SMP kelas 7 semester 2